Pramono Sebut Masalah Ekonomi Jadi Penyebab Tawuran

Pramono Sebut Masalah Ekonomi Jadi Penyebab Tawuran

Pramono
Pramono Sebut Masalah Ekonomi Jadi Penyebab Tawuran

NewsUpdate – Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku udah mempelajari substansi berasal dari seringnya tawuran di Jakarta. Menurut dia, salah satu masalahnya sebab segi ekonomi.

Pramono mengamati, mereka yang terlibat umumnya tidak mempunyai pekerjaan tetap. Selain itu, segi tempat tinggal yang tidak mempunyai sarana umum ikut ambil bagian berasal dari maraknya insiden tawuran.

“Secara substansi, sebab aku udah mempelajari, salah satu segi adalah ketidakberuntungan banyak anak-anak di sana mohon maaf belum mempunyai pekerjaan tetap,” ungkap Pramono.

“Kemudian ada sarana olahraga dan sarana-sarana lain yang tidak termanfaatkan secara baik,” imbuhnya.

Sebagai gubernur Jakarta, Pramono berjanji akan bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan masalah warga kotanya yang kerap tawuran.

“Pokoknya sebagai gubernur Jakarta, aku nggak rela ngomongin tempat lain. Tetapi aku bertanggung jawab pada warga Jakarta untuk melakukan perbaikan itu,” janji dia.

Sementara itu, sambung Pramono, salah satu langkah yang akan ditempuh adalah membawa dampak pendekatan tertentu lewat kultural dan sisi keagamaanya. Dia berharap bersama dengan dua langkah itu, maka para pelaku tawuran sanggup berperilaku lebih baik.

“Sehingga bersama dengan demikianlah ada pedekatan kultural, keagamaan, orang dihargai,” Pramono menandasi.

Pramono Anung Bakal Gelar Manggarai Bersholawat, Cari Akar Masalah Tawuran

Gubernur Jakarta Pramono Anung akan menggelar kegiatan Manggaran Bersholawat. Menurut dia, perihal selanjutnya menjadi langkah melacak akar masalah berasal dari seringnya kegiatan tawuran di wilayah tersebut.

“Saya akan mengagas apa yang dinamakan Manggarai Bersholawat. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana. Ada RW 4, RW 5, RW berapa begitu. Duduk bareng, apa sih akar masalah yang sebenarnya? Karena gak sanggup cuma menyalahkan saja,” kata Pramono kala ditemui di Jalan Surabaya, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025).

Pramono menjelaskan, langkah Manggarai bersholawat adalah salah satu contoh. Nantinya, di wilayah lain yang terjadi tawuran akan memanfaatkan pendekatan tidak serupa bersama dengan mengatur pembawaan masing-masing.

“Ya ini (Manggarai Bersholawat) kan baru perumpamaan saja. Tentunya yang lain ada (cara berbeda),” tutur dia.

Secara teknis, Pramono menyebut Manggarai Bersholawat akan mengajak seluruh pihak duduk bersama. Hal itu sebab mayoritas agama di wilayah selanjutnya beragama Islam.

Nantinya, dia termasuk akan melibatkan tidak cuma tokoh masyarakar, tapi termasuk tokoh keagamaan.

“Jadi kita aja duduk bareng, sebab mayoritas di Manggarah ini kan agamanya Islam. Sholatnya rajin, tapi taurannya termasuk kerap kan gitu. Sehingga bersama dengan demikianlah ini untuk didamaikan berbarengan dan semuanya dilibatkan stakeholder yang ada, aku akan langsung minta wali kota untuk buat persiapan itu,” Pramono memungkasi.

Polisi Beri Perhatian

Senada bersama dengan itu, Polres Metro Jakarta Selatan termasuk akan memberi perhatian benar-benar pada aksi tawuran yang terjadi di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel). Salah satu upaya untuk mencegah perihal itu, Polres Metro Jaketa Selatan merencanakan membangun posko terpadu di wilayah yang rawan terjadi tawuran.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, posko terpadu rencananya akan dibangun di kira-kira wilayah Manggarai. Posko selanjutnya akan difungsikan sebagai pusat koordinasi guna mengantisipasi tawuran maupun balapan liar.

“Kami akan membangun posko terpadu antisipasi tawuran maupun balapan liar yang ada di wilayah Manggarai,” kata Ade di dalam kepada awak fasilitas beberapa hari.

Ade menekankan, pentingnya kerja sama lintas wilayah dan instansi, mengingat wilayah perihal melibatkan dua wilayah administratif berbeda.

“Hal ini terlalu penting dijalankan sebab momen tawuran selanjutnya ada dua wilayah hukum atau wilayah kependudukan yaitu pada warga jalur tambak jakpus dan warga Manggarai Jaksel,” ucap dia.

Ade menegaskan, polisi tidak akan segan menindak tegas para pelaku tawuran yang terbukti membawa senjata tajam, parang, atau senapan angin.

“Apabila ditemukan pelaku tawuran membawa parang senapan angin maupun senjata tajam lainnya dan produksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” terang dia.

Penegakan Hukum

Menurut Ade, penegakan hukum akan dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami akan sistem secara hukum. Siapa pun yang terbukti membawa senjata di dalam bentrokan akan kita tindak,” kata dia.

Di sisi lain, Ade mengatakan, patroli teratur akan ditingkatkan di lokasi-lokasi yang diakui rawan tawuran. Selain itu, polisi termasuk aktif menyosialisasikan sarana telepon darurat 110 kepada masyarakat.

“Kami laksanakan patroli skala prioritas secara terpadu dan juga mensosialisasikan nomer telepon darurat perlindungan kepolisian 110,” ungkap Ade Ary.

Leave a Reply

NewsUpdate