Sejarah dan Makna Hari Anti Korupsi Sedunia

Sejarah dan Makna Hari Anti Korupsi Sedunia

Sejarah
Sejarah dan Makna Hari Anti Korupsi Sedunia

NewsUpdate – Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati tiap-tiap tahunnya pada 9 Desember menjadi peristiwa mutlak untuk memperkuat prinsip international di dalam memberantas korupsi.

Adanya peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) itu dipicu oleh pengesahan Konvensi PBB Melawan Korupsi (UNCAC) pada 30 Oktober 2003 oleh Majelis Umum PBB.

Melansir Antara, Senin (9/12/2024), sebagai bentuk penghormatan pada pengesahan UNCAC, PBB mengambil keputusan 9 Desember sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia.

Peringatan pertama kali diadakan pada 2005 silam dan sejak itu konsisten menjadi momentum untuk mengingatkan dunia bakal pentingnya upaya bersama di dalam pemberantasan korupsi.

Makna berasal dari peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia atau International Anti-Corruption Day ini terlalu besar, lebih-lebih di dalam konteks upaya international untuk memberantas korupsi yang mengakibatkan kerusakan tatanan sosial dan ekonomi.

Setiap tahun, peringatan ini mengajak masyarakat di semua dunia untuk bersama-sama menangani korupsi dan menciptakan dunia yang lebih adil dan transparan.

Sejarah Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati tiap-tiap 9 Desember, berawal berasal dari kesadaran untuk mengakhiri dampak jelek yang ditimbulkan oleh korupsi.

Peringatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran publik tentang bahaya laten korupsi dan pentingnya upaya bersama di dalam memberantasnya.

Peringatan Hakordia yang diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) udah menghimpun pandangan negara-negara di dunia. Korupsi diakui sebagai musuh bersama, dikarenakan dampak mengakibatkan kerusakan yang ditimbulkannya pada berbagai segi kehidupan.

Selain itu, peringatan ini termasuk menjadi bentuk prinsip international untuk melawan korupsi dan menambah peran dan juga pentingnya Konvensi PBB di dalam upaya pemberantasan dan juga pencegahannya.

Yang Disorot PBB, Bentuk Tanggungjawab Negara

PBB termasuk menyoroti keterkaitan pada antikorupsi bersama perdamaian, keamanan, dan pembangunan. Berbagai pihak, layaknya pemerintah, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, media, dan masyarakat, join di dalam memerangi korupsi.

Melalui peringatan Hakordia, negara-negara mendambakan perlihatkan tanggung jawab mereka di dalam memberantas korupsi, yang udah menjadi kasus international yang terlalu serius.

Indonesia, sebagai negara yang udah meratifikasi Konvensi PBB Antikorupsi (UNCAC), berperan aktif di dalam memperingati Hari Antikorupsi Sedunia tiap-tiap tahunnya.

Peringatan ini menjadi peluang untuk memperkuat prinsip di dalam memberantas korupsi di tingkat nasional maupun internasional, dan juga untuk melibatkan lebih banyak pihak di dalam implementasi nilai-nilai antikorupsi.

Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia atau International Anti-Corruption Day lahir melalui sistem yang panjang. Penetapannya berawal berasal dari kesadaran PBB pada dampak merugikan yang ditimbulkan oleh praktek korupsi.

PBB lihat perlunya merumuskan instrumen hukum internasional yang efisien untuk memerangi korupsi di tingkat international manfaat meminimalisasi dampaknya.

Pentingnya Kerjasama Berantas Korupsi

Perayaan Hakordia yang diinisiasi oleh PBB ini bertujuan untuk menambah kesadaran masyarakat tentang dampak jelek yang ditimbulkan oleh praktek korupsi.

PBB termasuk menggarisbawahi pentingnya peran Konvensi PBB di dalam memerangi dan menahan kejahatan luar biasa ini.

Upaya pemberantasan korupsi tidak cuma menjadi tanggungjawab pemerintah, namun termasuk melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta, sampai media.

PBB menegaskan, kerjasama lintas sektor terlalu dibutuhkan untuk melawan korupsi. Seluruh aktor, mulai berasal dari negara, pejabat pemerintah, pegawai negeri, aparat penegak hukum, sampai masyarakat umum, wajib berkontribusi di dalam menciptakan tata kelola yang baik dan akuntabel.

Selain itu, Majelis Umum PBB termasuk menunjuk United Nations Office on Drugs plus Crime (UNODC) sebagai sekretariat untuk Konferensi Negara Pihak Konvensi, manfaat mendukung upaya international di dalam penanggulangan korupsi.

Banyak Kerugian berasal dari Korupsi

Penetapan Harkodia mencerminkan pengakuan international bakal pentingnya nilai-nilai tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas.

Momentum ini termasuk dimanfaatkan untuk memperkuat prinsip politik di dalam memberantas korupsi di tingkat nasional maupun internasional.

Hari Anti Korupsi Sedunia miliki makna yang terlalu mendalam, tidak cuma sebagai momentum refleksi atas perjuangan melawan korupsi.

Tetapi termasuk sebagai pengingat bakal pentingnya integritas, transparansi, dan akuntabilitas di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Korupsi, yang sering kali melibatkan penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, udah menjadi tidak benar satu tantangan utama bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Praktik ini tidak cuma merugikan ekonomi, namun termasuk melemahkan institusi publik dan mengakibatkan kerusakan kepercayaan masyarakat pada pemerintah.

Leave a Reply

NewsUpdate