Tom Lembong Klaim Hanya Lanjutkan Program

Tom Lembong Klaim Hanya Lanjutkan Program

Tom Lembong
Tom Lembong Klaim Hanya Lanjutkan Program

NewsUpdate – Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong dengan kata lain Tom Lembong merintis sidang pemeriksaan sebagai saksi untuk terdakwa mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dalam kasus importasi gula Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan kepada hakim bahwa hanya melanjutkan program yang dijalankan Mendag sebelumnya yaitu Rachmat Gobel.

“Apakah saudara dari Kementerian Perdagangan, segera aku tanyakan, memberkan izin atau persetujuan impor kepada PT PPI tentang importasi gula?,” tanya Ketua Majelis Hakim Dennie Arsan Fatrika di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).

“Tidak Yang Mulia,” jawab Tom Lembong.

Namun begitu, Tom Lembong membenarkan sudah memberi tambahan surat penugasan kepada PT PPI untuk importasi gula, untuk menindaklanjuti penugasan yang dimulai oleh menteri sebelumnya.

“Menindaklanjuti penugasan Menteri Perdagangan sebelumnya?,” tanya hakim.

“Rachmat Gobel yang sudah memberi tambahan penugasan sebelumnya. Saya menindaklanjuti dan bersama persetujuan dari Menteri BUMN, aku memperpanjang penugasan yang diberikan kepada PT PPI, dalam rangka upaya pemerintah untuk menstabilkan harga dan untuk stok gula nasional,” jawab Tom Lembong.

“Sekaligus termasuk menindaklanjuti hasil diskusi rakor tingkat Kementerian, antar kementerian, yang mengusulkan agar terkecuali ada BUMN yang ditugaskan untuk menekan harga dan menstabilkan stok gula itu, maka diusulkan pas itu agar yang ditunjuk adalah PT PPI,” sambungnya.

Dicecar Hakim

Hakim kemudian meminta Tom Lembong menerangkan secara lebih sadar tapi singkat tentang awal mula terdapatnya surat penugasan tersebut, sampai terlaksananya kegiatan importasi gula.

“Saat aku pertama kali ditunjuk dan menjadi menjabat sebagai Menteri Perdagangan, semua harga harga pangan, muai dari beras sampai gula, sampai daging sapi, sampai jagung dan ayam dan telur mengalami gejolak harga. Hampir semua bahan pokok, bahan pangan mengalami gejolak harga,” kata Tom Lembong.

Sebagai menteri yang bertanggungjawab, dia pun segera menindaklanjuti perintah Jokowi selaku Presiden RI pas itu, yang meminta agar pemerintah segera mengambil alih tindakan untuk meredam gejolak harga tersebut.

“Mohon maaf aku potong dulu, untuk perintah Presiden selanjutnya ya. Saudara segera mendapat perintah Presiden?,” tanya hakim.

“Iya Yang Mulia,” jawab Tom Lembong.

“Dalam bentuk apa? lisan atau tertulis?,” sahut hakim.

“Dalam sidang kabinet maupun langsung, dalam pertemuan aku bersama Bapak Presiden secara bilateral di Istana biasanya, jadi terkadang termasuk di Istana Bogor. Dan termasuk melalui atasan segera aku yaitu Menko Perekonomian,” terang Tom Lembong.

Hakim kemudian meminta pemahaman Tom Lembong atas perintah Jokowi tersebut, sampai mengambil alih tindakan importasi gula.

“Kami kudu mengambil alih semua tindakan, yang tentunya sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yang bisa diambil, untuk meredam gejolak harga pangan. Karena dalam kalimat Bapak Presiden, gejolak harga pangan ini meresahkan masyarakat,” sadar Tom Lembong.

Cerita soal Blusukan

Dia turut membahas cerita Jokowi secara segera kepadanya, tentang hasil blusukan ke pasar-pasar. Banyak masyarakat mengeluhkan segera ke presiden bahwa harga komoditas bahan pokok semakin mahal.

“Jadi beliau menceritakan kepada saya, beliau mendengar segera keluhan keresahan masyarakat. Dan beliau termasuk lazimnya senang menelepon segera para menteri melalui ajudan beliau. Dan dalam lebih dari satu kali beliau menelepon saya, beliau termasuk mengecek standing upaya-upaya kami dalam meredam gejolak harga pangan, apakah itu melalui importasi pangan atau melalui kebijakan-kebijakan lainnya,” ungkapnya.

Khusus komoditas gula, Tom Lembong memastikan sudah berlangsung kenaikan harga yang memadai vital terhadap 2015 lalu. Saat masuk kabinet pemerintahan dan jadi menteri, dia pun dituntut belajar cepat perihal sektor pangan.

“Dan aku sangat mengandalkan pejabat struktural yang tentunya sudah di sana puluhan th. dan sangat sadar perihal struktur pasar, perihal struktur daripada rantai distribusi, dan termasuk keseimbangan antara memproduksi dalam negeri bersama kebutuhan dalam negeri,” tuturnya.

Tom Lembong termasuk mengandalkan para pejabat sebelumnya untuk mengkurasi pelaksanaan kebijakan yang tepat, sampai cara memanfaatkan instrumen kebijakan untuk meredam gejolak harga atau mengembalikan keseimbangan antara stok bersama kebutuhan, mengingat imbas kekurangan memproduksi yang terjadi.

“Khusus gula, aku ingat sekali bahwa sebenarnya kebijakan itu sudah berlangsung di 2015 bersama operasi pasar yang ditugaskan oleh pendahulu saya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kepada Induk Koperasi Kartika. Yang pas itu meminjam lebih-lebih dahulu kurang lebih 100 ribu ton stok gula yang ada di PT Angels Product untuk digelontorkan ke pasar di musim panas ya, musim kemarau, 2015 gara-gara itu perihal bersama Hari Raya Idul Fitri,” Tom Lembong menandaskan.

Leave a Reply

NewsUpdate